Bara pun tertawa. Tawa yang menghina.
"Sok berlaga jadi istri solehah lo, ah." Bara terus saja menyindir Asih.
Asih hanya menyunggingkan bibirnya sebelah. Itu adalah bentuk reaksi tidak sukanya pada Bara yang super nyebelin.
Kayaknya, Bara adalah lelaki yang sangat menyebalkan yang pernah Asih temui.
Asih pun kembali sibuk dengan handphone-nya.
Kembali digerakkan jari-jemarinya untuk membalas pesan Miftah.
"Jangan telepon ke nomor aku! Kan aku udah bilang, kalau Bara jangan sampai tahu kamu punya nomor aku. Please! Maaf ya, Mif. Si Bara juga kayaknya lagi gak waras. Eh, emang tiap hari dia suka gak waras sih. Hehe. Kamu gak bisa menelepon ke dia. Dia matiin handphone-nya. Maklum, emang anaknya suka emosian gak jelas gituh," kata Asih di chat.
Berselang satu detik, Miftah sudah tampak mengetik. Terlihat dari layar handphone Asih.
Dan pesan dari Miftah pun sudah sampai.
"Oh iya, lupa. Oh gituh ya. Ya udah. Hati-hati di jalannya ya, Asih," ucap Miftah dalam pesannya.