Dan Karin juga tidak mau bilang apa-apa pada Miftah tentang apa yang tengah Karin rasakan saat ini. Karin tahu kalau biasanya pirasatnya tidak pernah salah. Jika ada suatu hal yang terasa aneh dan mengganjal di hatinya, biasanya juga memang ada yang tidak beres.
Karin bisa melihat itu dari sikap Asih dan Bara yang terlihat aneh di matanya.
"Nak Dandi, sini!" panggil Jajaka Purwa seramah mungkin padanya.
Dandi pun dengan senang hati menghampiri Jajaka Purwa setelah dia melihat ke Asih terdahulu meskipun Asih tidak melihat padanya.
Dan tiba-tiba Asih dikejutkan dengan kedatangan seorang perempuan yang berbisik ke telinganya. Dari kejauhan, Miftah masih mengamati Asih. Kedatangan pelayan perempuan itu juga terihat cukup aneh di mata Miftah.
"Nyonya, Anda disuruh untuk berdiri di samping Tuan Jajaka Purwa. Dia menyuruh saya untuk menyampaikankannya pada Anda," bisik si pelayan perempuan pada Asih.
