"Kamu tahu dari mana, Asih?" Fira mengernyitkan dahi, dan dia pun teringat.
Siapa lagi yang akan membocorkan rahasianya kecuali Hasan? Seketika bahu Hasan langsung Fira pukul.
"Kamu yang cerita, ya?" tuding Fira.
Hasan langsung melepas tutup kepala jaketnya.
Matanya membulat.
"Bukan, kapan aku cerita sama Asih? Kita kan selalu berdua ke mana-mana juga, kan?"
Melihat keduanya bertengkar seperti sepasang kekasih, Asih pun tertawa.
"Bukan kok, aku tahu dari Tobi. Bener kata Hasan, kalian kan selalu bersama, jadi kapan aku ngobrol berdua sama Hasan?" Tatapan Asih terlihat jahil penuh godaan dan juga sindiran halus.
Hasan sangat setuju.
"Tuh, betul itu. Eh iya Asih, mana nomor kamu? Kita buat grup whatsaap, mau?" Hasan menawari.
"Boleh," balas Asih.
Hasan langsung meminta nomor telepon Asih dan memberikan handphonenya untuk Asih ketikkan deret nomor berisi sebelas nomor itu.
"Nih, udah." Asih pun memberikan handphonenya pada pemiliknya setelah nomornya disimpan di sana.