BUKG! BUKG! BUKG!
Bara tidak memikirkan apa pun. Meskipun bisa saja nantinya akan berakhir ditindak pidana sekalipun, Bara tidak peduli.
Saat ini, yang Bara pikirkan adalah dia harus memberi Alfred pelajaran setimpal.
Alfred pun sampai tak bisa menangkis pukulan dari Bara.
Bara terus meluapkan emosinya yang sekarang sudah mirip seperti letusan gunung berapi yang menghancurkan alam sekitarnya.
"Mister!"
"Oy, lawan woy!"
"Ayo!"
Teman-teman Alfred semuanya heboh dan mulai melindungi Alfred. Mereka melawan Bara.
Dicekalnya kedua lengan Bara dari sisi kanan dan sisi kiri sampai Bara tidak bisa berkutik.
Alfred yang sudah terkapar di tanah pun dibangunkan oleh tiga temannya yang lain.
Dan saat Bara tidak bisa kembali menyerang dirinya meskipun sudah berontak sekuat tenaga.
Alfred menatap Bara dengan senyuman jahatnya setelah tadi Alfred memegang rahangnya sendiri yang terasa sulit digerakkan.
Alfred juga sempat memegang darah yang keluar dari bibirnya.