"Ayo kita pergi! Biarkan mereka menikmati masa muda. Aku sangat kedinginan. Akan lebih baik jika kita berpelukan di kamar." Jajaka Purwa sudah tidak kuat.
Tadi dia dan Asih berjalan-jalan dulu sebentar keluar. Jajaka Purwa ingin memperlihatkan salju lebih dekat pada Asih.
Dan saking senangnya, Jajaka Purwa sampai tidak sadar kalau istrinya itu sangat bersedih setelah melihat adegan mesra anaknya dan anak rekan bisnisnya tersebut.
Hati Asih pecah berkeping-keping. Dia ingin sekali menangis sejadi-jadinya.
Tapi Asih terus saja mencoba untuk bertahan sebab dia tidak mau Jajaka Purwa curiga terhadapnya.
Sampai kemudian mereka tiba di dalam kamar, Asih langsung menuju kamar mandi. Dia bilang dia ingin buang air kecil. Padahal, Asih ingin menangis sepuasnya di dalam sana.
Saat Asih berhasil masuk, tangisannya pecah. Air mata yang sedari dapat dibendung pun lolos begitu saja.
Asih bahkan tidak ingin keluar dari kamar mandi. Pikirannya kacau.
Dia ingin sekali mengakhiri hidupnya.