Sekarang, Raras terlihat begitu menyeramkan di mata Asih.
"Bara dan Adrian," sambungnya lagi, "ada di dalam percintaan segitiga? Benar begitu?" Raras bertanya.
Pertanyaan Raras membuat Asih langsung membantahnya.
"Itu gila, Mbak! Aku mana mungkin seperti itu. Kenapa Mbak begitu beranggapan buruk padaku?" Asih jadi sedikit terpancing emosi.
Dan itu malah membuat Raras tertawa.
Asih jadi bingung melihatnya.
Raras mendekati Asih, dan merangkulnya.
Kemudian, Raras membisik ke sebelah telinga Asih.
"Asih, kenapa kamu emosi? Aku tahu kok. Kamu mungkin terlalu polos. Aku hanya ingin mengingatkan saja kepadamu. Dunia ini penuh dengan rahasia. Termasuk hati. Tidak bisa diprediksi. Mungkin sekarang kamu tidak memiliki ketertarikan pada mereka. Tapi bisa saja suatu hari nanti."
"Mbak!" tegur Asih tidak suka.
Raras pun kembali lagi tertawa. Dan kemudian melepaskan rangkulannya pada Asih.