Princess mondar-mandir di dalam kamarnya yang bernuansa pink dan hijau mint itu. Gadis cantik berambut pirang itu tengah memikirkan sesuatu. Sesuatu yang membuatnya pusing tujuh keliling.
Tawaran yang diajukan oleh sang dosen yang selalu ia juluki 'Tua Bangka' itu bsia dibilang gila. Ralat, buka gila. Melainkan sangat gila.
Bisa-bisanya Raka menawarkan sebuah pernikahan. Pernikahan tak lazim pada umumnya. Lebih tepatnya nikah kontrak. Setelah setahun mereka akan bercerai. Raka menjanjikan Black Card yang tentu teramat sulit untuk ditolam. Apalagi ditolak oleh Princess. Princess yakin dengan kartu pemberian Raka itu hidupnya menjadi makmuk dan sejahtera. Ia bebas melakukan apa saja termasuk belanja.
Namun, apakah tak apa jika mempermainkan sebuah pernikahan. Dirinya memang bukan gadis yang baik, tetapi tidak pernah terbayangkan di benaknya untuk menjalani yang namanya pernikahan kontrak.
Kalau mamanya tahu pasti akan sangat kecewa. Jelas, sangat kecewa.