Chereads / Hello Boy / Chapter 8 - Kedatangan Rani

Chapter 8 - Kedatangan Rani

"Halo Bagas...Lagi ngapain yang. Kemarinn..." Ucap Desi dalam telfon dengan Bagas

"Ohhh kemarin gw tiba tiba ada urusan Des,gak sempat ngabarin sorry ya."

"Udah kamu gak usah bohong. Aku tau kok mamah nyuruh kamu pergi kan?"

"Udah kita gak usah bahas lagi."

"Kamu sekarang dimana."

"Lagi di kost nihhh."

"aku datang ya see youuu." Desi langsung mematikan telfon

"aku jemput ya. Des .....Dimatiin lagi." ucap Bagas

Bagas melihat mobil berhenti di depan rumah kostnya. Dan mengira itu Desi dan langsung menghampirinya. tapi tiba tiba yang keluar dari mobil itu bukan Desi tetapi Rani, mantanya Bagas.

"Halo Bagas." Sapa Rani

"Rani....Duduk dulu yok." mereka duduk di kursi depan kost Bagas

"Bagas apa kabar. Aku kangen banget sama kamu."

"Ohhh aku baik kok, kamu gimana? kok tau rumah kos aku?"

"Puji Tuhan baik juga. Ohh iya kebetulan aku itu lagi mau bangun perusahaan kan. Aku liat kamu ada di daftar pekerja kulinya. Makanya aku tahu kamu tinggalnya disini." Ucap Rani tenang lembut dan tersenyum

"Ohhh jadi itu milik kamu ya. Kebetulan banget dong." jawab Bagas dengan senyuman balik.

Rani adalah cinta pertama Bagas saat SMA . Mereka dulu pasangan yang sangat serasi dan terkenal di sekolah karena sama sama pintar,cantik dan tampan. Saat SMA dulu banyak yang tergila gila kepada Bagas dan Rani.

Terutama Desi, dia sangat menyukai kakak shabatnya itu tapi tidak pernah mengatakannya kepada Tiara. Dia hanya diam diam menyukai Bagas. Suatu hari Bagas dan Rani sama mengikuti test beasiswa ke luar negri tetapi hanya Rani yang lolos.

Bagas pun memutuskan Rani karna ingin Rani melanjutkan sekolahnya ke luar negri dan tidak memikirkan dia lagi. Saat itu juga Desi menyatakan cintanya kepada Bagas. Bagas pun menrimanya dan mereka pacaran agar Rani marah dan pergi ke luar negri.

" Giman kuliah kamu?" tanya Bagas

" Ohhh aku gak jadi kuliah di luar negeri gas."

"Kenapa? aku kira kamu jadi pergi."

"Aku gak kuliah Gas. Sebenarnya aku nunggu nama kamu ada di universitas mana. Tapi aku belum nemuin nama kamu di universitas manapun."

"jadi kamu gak kuliah hanya karna itu?"

" Aku mau sama sama berjuang sama kamu Gas. Tapi gak mungkin lagi sih kamu kan udah ada pacar. Dan alasan lainnya adalah saat itu papa aku kena struk Gas jadi aku harus rawat papa aku. Tapi itu gak lama, Papa dah ga ada lagi."

"Turut berduka cita ya Ran. Gue paham kok gimana persaan kamu menghadapi itu."

"Thank you Gas, makanya gue sekarang mau mulai berbisnis. Dan gw kesini cuman mau nyapa lo kok. Senang banget bisa jumpa lo lagi. Kalo Desi kuliah gak?"

"Desi kuliah cuman 1 tahunan di luar negri jurusan Bisnis. Dan sekarang dia lagi ikut ngembangin perusahaan ayahnya."

"Ohhh gitu keren ya."

Dari kejauhan Desi sudah melihat mereka berbincang bincang dari tadi. Dan Desi pun langsung memutar balik mobilnya dan pulang ke rumah.

"Cling...cling." Sura pesan hp Bagas pun langsung mengecek hpnya

"Kenapa Gas." tanya Rani

"Ini Desi tadi katanya mau datang tapi gak jadi. Kayanya dia dilarang sama mamanya deh."

"Kenapa dilarang gas?"

"Ehhhhh karna aku mungkin Ran. Aku hanya kerja kuli bangunan. Trus gak punya mama sama bapak lagi."

"Sssttt... Kamu gak boleh ngomong gitu Gas. Masa depan orang siapa yang tahu sih. Kalo kamu kerja keras itu gak akan membohongi hasil kan. Dan kalo Mamanya Desi ngelarang kamu coba sabar aja ya." Ucap Rani menenangkan Bagas

" Aku kangan sama lo Ran. Aku kangaen kita yang dulu. Gue boleh peluk lo kan?"

" Bolehhhh...." mereka pun berpelukan dan sangat terharu karna mereka akhirnya berjumpa lagi

"kayanya aku balik dulu ya Gas. Nanti dicariin mama."

"Tante kabarnya gimana. Aku titi salam ya sama tante."

"Baik kok. Oke nanti aku sampaiin Dahhhh."

"Hati hatii Ran."

...

"Rumah ini kok sepi banget sih. Pada kemana coba." Ucap Ogi kesal

"Maaaaa...kak Rannnnnn....." Teriak Ogi di ruang tamu

"Ada apa sih Gi kok kamu teriak teriak. " Jawab mamanya OGi yang keluar dari kamarnya

"Rumah ini sepi banget kaya gada penghuninya. Kak Ran mana ma?"

"Tadi katanya keluar sebentar, ngejumpai teman SMA nya."

"Teman SMA? Bagas? gak mungkin sih. Ara bilangkan kalo kakaknya di luar negri dan gak bisa dihubungi sampe sekarang." ucap Ogi dalam hati

Rani pun pulang dan masuk ke rumah dan melihat adiknya Ogi menghampirinya.

"Kak...kakak jumpa sama siapa?"

"Kepo amat sih. Kenapa?"

"ihhh apaan sih kan cuman nanya. Bagas ya? Tapi gak mungkin sih soalnya Ara bilang kalo kakaknya itu kuliah di luar negri dan gak bisa dihubungi sampe sekarang."

"Ara bilang gitu ya?"

"Iya.Bukan Bagas kan kak?"

"Kepo amat. Capek ah kakak ke kamar dulu."

"Mama juga ya mau nonton drakor dikamar dulu tanggung hehehe."

"Aduhhhh ininih cewe cewe dirumah ini kerjanya pada kekamar mulu, gada yang temenin gue. Gue kerumah Ara aja ah."

...

"drrrrtttt drrrtttttt....Halo Ogi kenapa?"

"Gue dah di depan rumah lo Ra. Lo lagi gak di rumah ya?"

"Ohhh iya gue lagi di luar ada urusan Gi. Lo ngapain kerumah?"

"Gw bosan dirumah, jadi gue mau main kerumah lo."

"Aduh gi kayanya hari ini gak bisa deh. Gw masih ada urusan lain kali aja ya."

"Ya udah deh."

Boy pun mendengar omongan mereka dari telpon.

"Kenapa?" Tanya Boy penasaran

"Ini Ogi lagi datang kerumah gue."

"Lo gak bilang kalo lah dah pindah kesini?"

"Kalo gue bilang, pandangan Ogi nanti gimana ha? Gila lu."

"Santai dong kok ngegas. Gue kan cuman kasih pendapat aja."

"Pendapat lu gak masuk akal. Udah ah gw mau kemar dulu males liat muka lo yang sok polos itu." pergi meninggalkan Boy

"Ehhhh dasar cewe. Kali gue gak salah ya lo yang salah." Teriak Boy

" Apaan sih dia yang salah juga." ucap Tiara mendengar teriakan Boy dari kamarnya

Setelah Boy selesai makan dia pun langsung menceritakan semuanya kepada Billy lewat telfon.

"Bill parah bangat nih Tiara kemarin gw gak tau dia kenapa gue minta maaf ini sekrang dia itu slah gak mau ninta maaf."

"Boyyy gw pernah bilang kan kalo cewe itu selalu benar gak pernah salah."

"Enak bangaet dong jadi cewe. Masa dia salah gue minta maaf ?"

"Makanya siapa suruh lo jadi laki laki hahaha."

"Apaan sih. ini jadinya gimana."

"Kalian udah kaya broken home aja. Dengar BOy perkelahian antara suami istri itu dah bisa dan suamilah yang harus minta maaf. Sekarang coba deh kamu bujuk dia ajak jalan atau main makan."

"Gue udah makan sih."

"Bukan buat lu, tapi buat Tiara Boyyyyyyy Helloooooo."

"Lah lo kok ngegas juga?"

"Ehhh gak Bos. Santuy Kok. Lo sekarang ajak dia keluar deh main di taman mungkin. Aapa yang dia mau deh."

"Hmmmm Oke Deh." Mematikan telpon dari Billy

"Ininih Bos yang kurang sopan santun terus matiin telpon duluan gada ucapan terima kasih lagi. Boy Boyyyyy."