Avery masih setia menatap Ariadne. Sebagai lelaki, tentu saja menurut Avery hari ini Ariadne terlihat sangat cantik.
Merasa ditatap terlalu lama oleh Avery, Ariadne sedikit merasa gugup. Kedua tangan Avery masih mengerat di pinggang Ariadne. Padahal tangan Ariadne sudah tidak bergantung pada leher Avery lagi.
Ariadne berdehem pelan. Memberi kode pada Averu bahwa sesi berciuman mereka sudah berakhir dan tangan Avery seharusnya sudah lepas dari pinggang Ariadne.
"Ah, maafkan aku puteri." Kata Avery dengan tersenyum.
"Tidak apa-apa.. emm, mulai sekarang aku harus memanggilmu apa?" Tanya Ariadne dengan polos.
Avery terkekeh pelan. "Panggil saja namaku seperti biasa."
"Kau sudah menjadi suamiku, Avery. Kau sudah memakai mahkota raja kerajaan berlian. Tidakkah seharusnya aku memanggilmu raja?"
"Tidak perlu, puteri. Panggil saja namaku seperti biasa."
