Biyan baru saja keluar dari gerbang sekolah melangkahkan kakinya riyang, satu kota kue ia bawa untuk Rex. Kakinya menuruni trotoar. Baru saja beberapa langkah, dari ujung belokan mobil melaju.
Pandangan sang pengendara teralihkan pada ponsel yang berdering, saat ia menggapainya dan berhasil, tanpa ia sadari lampu telah berubah merah mobil itu terus melaju tidak ada kesempatan menginjak rem lagi.
Biyan hampir tertabrak, anda si pengemudi tidak membelokan setirnya namun tetap saja Biyan terserempet lantas terjatuh kehilangan keseimbangan. Lantas terjerembab di atas aspal sampai kakinya terluka.
Kendaraan itu berhenti. Sang pengemudi turun dari mobil lantas melihat Biyan yang masih terbaring di aspal, payah Biyan menyeret kakinya dengan tangan menopang tubuh. Semua kotak makanan yang ia bawa tadi hancur semua.
"Kau tidak apa-apa?" Orang itu melihat wajah Biyan, lalu lutut yang penuh luka juga telapak tangan. Melihat Biyan kesakitan.
