"Apa itu, Tuzi?" tanya Pangeran Rui Fengying merasa sangat penasaran. Dia akan membantu menemukannya seandainya memiliki sebuah petunjuk, dia tidak tega apabila melihat keadaan Fang Yin seperti saat ini, hanya wajahnya saja yang masih bisa di kenali, sementara tubuhnya terluka parah dan hangus.
"Sekarang sebaiknya kalian makan terlebih dahulu. Setelah selesai makan nanti, aku akan menceritakan apa yang tadi aku katakan." ucap Tuzi mengambilkan makanan untuk Fang Yin dan akan menyuapinya tetapi Pangeran Rui Fengying meminta mangkuk Fang Yin dan kini menyuapi wanita yang suatu saat nanti akan menjadi istrinya. "Tuzi, biar aku yang menyuapi Fang Yin! kamu sebaiknya beristirahat terlebih dahulu. Aku tahu kamu juga sangat lelah." ucap Pangeran Rui Fengying kepada Tuzi yang langsung mengangguk, dia memang sebenarnya sangat lelah sekali.