Arini terbangun setelah berjam-jam tidak sadarkan diri, ia menatap ruangan sekitar sambil memercingkan matanya karena cahaya lampu yang menyilaukan matanya. Aroma khas dari tempat itu tercium ke indra penciuaman Arini, tidak salah lagi, saat ini ia berada di rumah sakit. Tidak ada seorang pun di ruangan itu, hanya dia sendiri.
Dengan hati-hati Arini meraih air minum yang ada di atas nakas sambil memegangi perutnya yang masih terasa sakit. Berhasil, gelas itu berhasil Arini capai, dengan cepat Arini meneguk isi di gelas itu sampai tak tersisa lagi. Tenggorokannya yang sedari tadi sangat kering kini terasa sangat lega, sebenarnya ia masih haus, tapi di atas nakas hanya ada segelas air putih.