Itu sudah waktu yang tidak terbatas, bisa menit atau jam. Aku tidak yakin. Charly masih di atasku, masih di dalam diriku. Tak satu pun dari kami telah mengatakan sepatah kata pun. Charly perlahan menarik diri dariku, tubuhnya meninggalkan tubuhku. Aku membuat rengekan kecil protes, memasukkan tanganku ke punggungnya. Dia tersenyum ke arahku dan aku bersumpah demi Tuhan itu adalah hal yang paling erotis dan indah yang pernah kulihat.
"Jangan khawatir, sayang, aku akan segera berada di dalam dirimu lagi. Aku benar-benar berencana untuk berada di dalam dirimu selama sisa malam ini. Selama kamu tidak terluka." Dia menatap tulang rusukku dengan prihatin. "Tapi kita harus bicara dulu." Dia berguling ke punggungnya tetapi membawaku ke sisinya dengan hati-hati, menarik kakiku sehingga dimiringkan di atasnya dan menyelipkanku ke bahunya.
Aku masih belum mengatakan sepatah kata pun, dia membelai rambutku.