"Sampai jumpa, Gauri," panggilku padanya. "Jangan khawatir datang dengan bala bantuan—kita akan baik-baik saja. Sudah enam belas tahun latihan," aku menambahkan, tidak ingin menjadi alasan pasangan itu bertengkar rumah tangga.
Gauri memelototi Charly sejenak lalu tersenyum padaku. "Tidak, aku akan sampai di sana dalam lima belas," katanya tegas, mengabaikan suaminya. "Dan aku akan berada di sana untuk menyemangati Lexie," tambahnya dengan menatap tajam ke arah Charly.
Kurasa pengendara motor yang muram dan menakutkan itu tidak banyak bicara jika menyangkut Gauri melakukan apa yang dia inginkan. Aku hanya bisa tersenyum.
"Oke, sampai jumpa. Sampai jumpa, Charly," kataku agak malu-malu, merasa seperti akan disebut-sebut sebagai pengaruh buruk.
Charly mengejutkanku dengan memberiku tatapan lembut. Nah, apa yang bisa dilakukan oleh pengendara motor yang suram dan menakutkan sebagai tampilan yang lembut. "Sampai jumpa, Mia. Sekali lagi terima kasih atas bantuan Kamu," katanya.