"Kamu melenggang seperti itu, kamu memohon untuk diklaim," bisiknya di telingaku. "Hati-hati dengan apa yang kamu inginkan, Wildcat," gumamnya. Kemudian mulutnya hilang, begitu juga tangannya.
Aku merasakan dia menarik kuncir kudaku dengan kasar, menarik kepalaku ke belakang hingga terasa sakit. "Kau sialan bergerak, aku akan tan pantatmu begitu keras Kamu tidak akan duduk selama seminggu," janjinya.
Aku tidak bersuara, tubuhku berdenyut karena kebutuhan.
Dia menarik lebih keras. "Mengerti?"
"Mengerti," aku merintih.
Dia tidak melepaskannya. "Kamu datang ketika aku mengatakan kamu menyebut namaku ketika kamu datang," lanjutnya.
"Oke, Zane," bisikku dengan suara serak.