Abel mendapatkan telfon dari kakak tirinya, Maria. Ponseln abel tadi dipegang alice, lalu setelah memotret keduanya yang tidur berpelukan, alice memberikannya kepada sang mama. Tapi maria malah mengadu yang tidak-tidak. Abel marah kepada kenan, lebih tepatnya kecewa, sedih.
"Kamu seret kakak aku keluar rumah ini?" tanya abel marah pagi-pagi kepada kenan.
"Iya." Kenan mengangguk tanpa rasa bersalah sana sekali. Dia hanya ingin melindungi abel dari kakak tirinya yang jahat itu. Dia hanya pura-pura baik kepada abel.
"kamu kok gitu sih? Kan kemarin kamu sudah menerima kak maria tinggal disini?"
"mau tau alasannya, tanya aja ke bibik langsung, ke fara dan bayu."
Abel langsung turun dari kamarnya. Dia bahkan melompat dari atas tempat tidur.
"Abel!"
Kenan yang melihatnya berteriak khawatir melihat abel yang melompat dari sisi alice, tak menurunkan tepian ranjangnya. Kenan takut nanti abel kenapa-napa karena program hamilnya.
