"Tidak, aku tidak mau, lebih baik kita pisah." Mendengar penuturan Reina, Theo tersulut emosi.
"Tidak ada kata pisah, kamu milikku, dan tugasmu adalah melayaniku." Theo mencengkram bahu Reina.
"Aku tidak mau." Reina tetap menolak.
"Kita tidak saling mencintai." Ucap Reina meninggi.
"Cinta?" Tanya Theo dengan senyum mengejek.
"Kita tidak butuh cinta, tanpa cinta kita masih bisa memiliki anak dan melakukan sex." Ucap Theo.
Reina menggelengkan kepalanya, "Aku tidak ingin hidup seperti itu."
"Tidak usah banyak drama, terima saja takdirmu, atau kalau tidak, kamu bisa mencintaiku, tapi aku tidak akan pernah bisa membalas cintamu itu." Jelas Theo.
Reina menatap Theo tidak percaya, Theo sungguh egois.
"Meskipun begitu, aku akan tetap bertanggung jawab atas hidupmu juga anak kita nanti." Reina menggeleng sebagai jawaban.
"Kamu ingin kita pisah?" tanya Theo.
"Iya," jawab Reina.