Dan aku tidak tahan membayangkan dia memiliki lebih banyak bekas luka, lebih banyak mimpi buruk. Itu seperti hidupnya, dosa-dosanya muncul di depan mataku saat aku menendang ujung sepatu botku di bawah meja dan memukulnya di tulang kering, jarum tersembunyi masuk ke kulitnya dengan mulus. Dia merosot ke depan seolah-olah dia mabuk.
Tapi Keluarga tahu yang sebenarnya, saat mereka menatapku kaget.
Dia sudah mati.
Dan aku, Sherly Alexander, baru saja melakukan pembunuhan pertamaku.
Aku ... baru saja dibuat.
Aku mencoba untuk menjaga ekspresiku tetap tenang, sial, aku dilahirkan untuk menjaga ekspresiku tetap kosong, bukan?
Tapi aku tahu persis apa yang baru saja terjadi bahkan jika pengunjung baru kami tidak tahu.
"Wow," aku bercanda. "Pasti ada pesta pra-pesta yang hebat sebelum dia datang ke sini, ya?"
Sherly mengangkat bahu. "Kami akan membantunya pulang nanti. Kalian tahu di mana dia tinggal?"
