"Telepon dari siapa Ken?" tanya Mayleen.
"Kantor. Apa kau ada keinginan hari ini?" tanya Ken.
"Antar aku ke rumah orang tuaku, Ken. Aku sepertinya akan tidur di sana. Tapi jika aku berubah pikiran, kau mau kan, menjemputku?"
"Tentu saja."
"Kalau begitu, aku bersiap dulu."
Ken kemudian melamun seraya menunggu Mayleen. Pikirannya tertuju pada Alex. Ucapan Alex barusan benar-benar membuatnya bingung.
Alex, secara tidak langsung, menyuruhnya untuk menggantikan posisinya jika suatu saat ia tidak lagi hadir dalam kehidupan Mayleen dan anak mereka.
Kepalanya menjadi sedikit pusing karena terlalu berat memikirkan apa yang belum terjadi.
Ia memang senang jika pada akhirnya ia memiliki Mayleen. Tapi dampak dari apa yang ia dapatkan, Ken tidak siap jika akhirnya ia akan disalahkan oleh beberapa pihak.
"Ken, aku sudah siap!" kata Mayleen membuyarkan lamunannya.
Ken menatapnya dan tersenyum. Mencoba menutupi keterkejutannya lalu ia berdiri.
"Ok, kita berangkat sekarang."