"Kenapa kau melihatku seperti itu, Ally?" tanya Mayleen.
Ia baru saja bangun dari tidurnya. Setelah ia mengetahui bahwa ia terlambat datang bulan, membuatnya stres dan butuh tidur cukup lama.
"Kau ... adakah yang ingin kau katakan padaku tentang kenapa kau mendadak tidur?" tanyanya.
Mayleen menaiki satu alisnya. Ia masih berusaha mengumpulkan nyawanya dan mulai paham maksud Ally.
"Tidak. Memangnya ada apa? Aku hanya sedang mengantuk, Ally."
Namun Ally merasa seperti tidak begitu. Ia masih penasaran. Ia butuh rasa penasarannya terjawab. Tapi ia juga tak bisa bertanya langsung seperti itu pada Mayleen.
"Kau yakin? Aku akan mendengarkan jika kau butuh ingin didengar, Mayleen."
Kenyataannya Mayleen tetap menggelengkan kepalanya. Ia bisa merasakan dirinya akan datang bulan beberapa waktu lalu. Tapi ia juga tidak tahu kenapa ia bisa seterlambat ini. Untuk itulah ia tidak ingin mengatakannya pada Ally. Takut jika Ally menduga ia hamil.