Talia mengepalkan tangannya dan berkata, "Ini bukan salahmu. Ini salahku. Aku yang tidak mengatakan masalahku dan malah menyembunyikannya darimu.... Salahkan aku yang mendengarkan kata-kata Hasna dan langsung pergi ke luar negeri ketika aku menyadari bahwa diriku hamil dan bersikeras akan melahirkannya. Kenyataannya, aku tidak mampu melindungi anak itu...."
Ketika berbicara, suara Talia tercekat.
"Jadi, aku tidak akan membiarkan anak perempuanku hidup di bawah bayang-bayangnya selamanya. Aku ingin anakku tahu bahwa semua orang yang telah berbuat jahat kepadanya, akan mendapatkan balasan yang setimpal!"
Bulir air mata berjatuhan lagi melewati pipi Talia.
Sepertinya Jordy sudah bertekad. Tiba-tiba dia bangkit sambil berkata, "Talia, kau tidak perlu menyembunyikannya demi aku karena aku tahu kau mencintaiku. Tapi, kau tidak perlu bertindak sebodoh ini.... Selain itu, kau tidak bisa membeli obat tersebut!"