Bukankah seharusnya dia menanyakan nama dan pekerjaannya terlebih dahulu ketika mendengar berita dari rekan-rekannya? Kenapa orang ini hanya peduli dengan penampilan fisiknya terlebih dahulu?!
Farhan menundukkan pandangannya. "Komandan Lena, aku hanya akan berbicara denganmu tentang bisnis!"
Erlena melambaikan tangannya. "Oh, apa yang aku katakan juga masalah bisnis. Memahami rekan timku juga kunci dari kerja tim, bukan? Selain itu, aku punya alergi, jadi aku sedikit menuntut rekan-rekanku."
Farhan tercengang. "Alergi apa?"
Erlena menghela napas. "Aku alergi orang jelek."
Farhan membuka lebar mulutnya dan wanita di depannya menatapnya dengan miris.
"Sungguh, aku tidak bercanda," Erlena bersikeras.
Farhan menatap Erlena sejenak dengan wajah dingin, lalu berkompromi dan langsung berkata, "Perempuan itu…"