Valerie telah berada di Bandung selama dua atau tiga bulan. Selama dua atau tiga bulan itu, PT Sejahtera Farma akan membayar dividen ke rekeningnya tepat waktu. Namun, karena dia sudah punya banyak uang, dia tidak peduli.
Akan tetapi, ketika Valerie memikirkan perkataan Ririn, dia tiba-tiba mengingat Wandi, manajer yang dipilih oleh ibunya secara pribadi dan mengelola PT Sejahtera Farma. Dia bahkan tidak membiarkan Harry ikut campur dan merebutnya karena dia harus memiliki caranya sendiri untuk mengelola perusahaan.
Valerie mengangguk pada Ririn. Lalu, dia mengambil ponselnya dan berjalan menjauh untuk menelepon Wandi.
Segera setelah telepon terhubung, suara Wandi yang penuh semangat terdengar menyapa, "Nona, akhirnya Anda menghubungi saya. Apakah Anda ingin kembali untuk mewarisi perusahaan?"
"..." Valerie tercengang.
Kenapa orang ini begitu antusias? Betapa enggannya aku menjalankan perusahaan itu!