Begitu perkataan itu terucap, seluruh koridor menjadi sunyi.
Semua orang menatap ke pintu ruang operasi. Saat ini, Valerie berdiri di sana dengan mengenakan pakaian bedah. Mereka memang tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas, tetapi mereka masih dapat mengenalinya.
Ketika Valerie berbicara, dia melepas sarung tangannya, lalu dia melepas topi bedah dan maskernya. Rambutnya yang panjang tergerai dan memperlihatkan wajahnya yang cantik menawan. Masker dan topinya sangat ketat sehingga ada dua tanda merah di pipinya yang membuatnya terlihat lucu, tetapi tidak ada yang berani tertawa saat ini.
Suasana tetap serius karena mata Valerie terlihat dingin dan acuh tak acuh. Bahkan rambutnya pun menunjukkan keseriusan setelah operasi.