Begitu kata-kata itu keluar, semua orang terdiam.
Hendra tanpa sadar melihat ke atas dan melihat sekeliling. Dia menemukan bahwa tidak ada kamera di ruangan itu. Dia pun mengerutkan kening.
"Apa kau yakin? Bagaimana bisa seseorang memantau kami di rumah keluarga Sunyoto?" gumam Hendra.
Tak hanya Hendra, Maria juga sangat terkejut saat ini. Dia sangat ketakutan sehingga dia menelan ludahnya dengan susah payah.
"Sayang, jika kita dipantau, apa yang akan dilakukan pihak lain? Aku sering berganti pakaian. Apa dia akan melihat? Apa kita pernah bertemu dengan orang mesum?"
Hendra melangkah maju. "Kurasa tidak mungkin. Saat orang lain masuk, ada pembatas di keluarga Sunyoto. Kalau kita dipantau, alarm akan berbunyi. Ini juga untuk menjaga keselamatan keluarga kita. Jadi, bagaimana kita bisa dipantau? Dia… Dia mungkin membuat panik dan menakuti kita!"
"Benarkah?"
