Setelah mengatakan ini, Valerie langsung masuk ke mobil dan meninggalkan ketiga orang lainnya yang tertegun.
"...Tidak, Nona Valerie. Hidup lebih penting. Jangan terlalu peduli dengan juara!" kata Endah.
Teman Satrio menimpali, "Ya Tuhan. Sekarang wanita tidak hanya gila dan liar, tapi juga sangat sombong?"
Valerie bersiul dan mengabaikan mereka. Saat ini, dia merasakan sel-sel di tubuhnya terbakar. Perasaan ini hanya bisa dirasakan setiap kali dia mengemudikan mobil balap. Rasanya bagaikan api yang disiram minyak hingga berkobar. Dia tidak mendengarkan kata-kata beberapa orang di luar.
Rehan dan Marco berdiri tidak jauh dari sana. Mereka berbicara dengan suara rendah.
"Tunggu saja, Tuan Rehan. Keluarga Wijayanto akan bangkrut! Aku akan menang!" kata Marco.
"Jangan bicara omong kosong," kata Rehan, "Biar kuberitahu. Nona Valerie ini pernah mempermalukanku, jadi kau harus memberinya pelajaran di arena balap!"
