Pagi menyapa dengan begitu hangat. Sinar kuning matahari memancar menyinari setiap sudut rumah di puncak. Ku lihat melalui jendela yang ku buka, embun pagi menggantung diudara menambah dinginnya suasana pagi dipuncak ini. Aku yang kala itu langsung mengoprak dapur untuk membuatkan sarapan dan teh hangat untuk suamiku, tiba-tiba ku rasakan ada yang mendekapku dari belakang.
Kurasakan ada seseorang bernadan lebih besar dariku, ia berdiri membelakangiku, seraya melingkarkan tangannya dipinggangku. "Selamat pagi sayang." Bisik fran tepat pada telingaku, kurasa hembusan nafas itu meniup ditelingaku
Sontak aku menutup sebelah telingaku merasakan hembusan nafas Frans yabg membuat geli ditelinga. "Selamat pagi juga suamiku." Balas sapanya sembari mendaratkan cium di pipi putih itu.