Sedari malam mama Sovia terngiang akan kata-kata Jesica bahwa dirinya tengah hamil. Kabar itu membuat mama Sovia susah tidur dari semalam. Kehamilan, cucu laki-laki sampai terbawa mimpi dalam tidurnya.
Pagi hari, mama Sovia sudah sangat rapi dengan tas jinjing yang ia bawa pada tangan sebelah kirinya.
"Mah, mau kemana pagi-pagi gini, kok sudah rapi gitu?" Tanya Vira sembari menata berkas-berkas yang akan dibawanya ke kantor.
"Mamah mau pergi ketemu Frans di cafe. Ada hal yang ingin mamah bahas dengannya. Kamu mau kekantor? Kalau begitu, mamah berangkat lebih dulu ya." Pamit mama Sovia pada Vira
"Kenapa mama terburu-buru? Apa yanh akan mama bicarakan dengan mas Frans? Kelihatannya penting." Gumam Vira terus mengamati mama Sovia sampai beliau keluar rumah.
Ingin rasanya Vira tahu dan mengikutinya, tetapi dia harus segera berangkat ke kantor karena ada pekerjaan yang harus ia berikan kepada bosnya. "Ah sudahlah, aku berangkat saja."