Vira kembali ke kantornya. Disaat Vira baru saja datang,disaat yang sama Wawan masuk masuk kedalam ruangan Vira.
"Vira, kamu kenapa? Kamu dari mana saja, kenapa saya tadi kesini tidak ada kamu diruangan?"
"Em, iya maaf wan. Tadi aku terburu-buru ke kantor pengadilan agama. Ada hal penting yang harus aku selesaikan. Maaf aku tidak izin terlebih dahulu sama kamu." Kata Vira yang merasa tidak enak dengan Setiawan meskipun Wawan tidak marah padanya. Memang Wawan sekarang berbeda dengan yang dulu. Sekarang lebih pengertian dan sabar.
Perubahan Wawan tersebut juga dikarenakan belajar dari Vira. Sehingga Wawan merasa berhutang budi dengan Vira telah berhasil membuat Wawan pria yang angkuh dan sombong menjadi baik serta penyabar.
"Lalu apakah urusan kamu sudah selesai? Kalau belum, kamu boleh menyelesaikannya terlwbih dahulu. Urusan pekerjaan biarkan sekretaris kamu yang menghandle." Kata Wawan berbaik hati pada Vira