Seperti sikap Vira pada biasanya, ia menolak secara halus tawaran bosnya itu demi menjaga aib dan dirinya dari fitnah jika ia sampai berduaan dengan bosnya di ruangan.
"Tolong Wawan, silahkan anda keluar dari ruangan saya. Karena saya harus fokus menyelesaikan pekerjaan saya!"
"Oke baik Vira kalau begitu aku keluar."
Frans keluar dari ruangan Vira. "Kapan kamu sadar sih vir, lelaki yang kamu pertahankan itu adalah lelaki yang tidak bisa membahagiakan kamu."
Baru dinyatakan bahwa sel tumornya berkurang, Vira langsung memforsir dirinya untuk bekerja atas perjanjian. Dari mulai sore hingga larut malam, Vira akhirnya menyelesaikan pekerjaan yang diminta oleh bosnya. "Alhamdulillah akhirnya selesai juga. Aku harus kuat dan sabar. Semua ini sudah menjadi keputusan aku." Menutup laptopnya dan pulang.