Didalam ruang ICU, Frans mencoba bicara dengan Vira perihal operasi yang harus ia jalani. Disamping dang istri, Frans menangis melihat wanita istimewa yang sangat ia cintai terbaring lemah tak sadarkan diri.
Frans teringat dahulu masa-masa mereka pacaran hingga sesudah menikah. Keharmonisan kala itu membuat keceriaan diwajah mereka, itu yang dirindukan Frans sekarang.
Bahkan rencana mereka untuk membangun usaha rumah makan sudah diangan benak mereka.
"Maafkan aku mi, aku sudah menghancurkan mimpi kita nerdua karena ke khilafanku." Humam Frans mencium tangan sang istri penuh dengan rasa penyesalan
Tiba-tiba Vira menggerakkan jemarinya. Walaupun hanya sedikit, itu membuat Frans dapat sedikit pula tersenyum yang artinya Vira mampu mendengar apa yang diucapkan oleh Frans.
"Mimi, kamu harus sadar. Kamu harus menjalankan operasi itu. Demi aku dan Adel." Ucap Frans mencium kembali tangan istrinya dan beranjak pergi dari ruang ICU.