Setaiwan bersorak riang dalam hatinya. Ia dapat mencegah Vira untuk tidak resign dari perusahaannya. Vira adalah penyelamat perusahaannya. "Dengan begitu, kamu tidak bisa keluar dari kantor saya." Gumam Setiawan rencananya telah berhasil.
Vira merasa kalah, ia langsung pergi keluar dari ruangan pimpinan. "Saya permisi."
Brakk !!
Vira marah, ia membanting pintu ruangannya. Karena merasa di kerjain atas manipulasi surat kontrak kerjanya.
Perasaan Vira memang tidak pernah salah, ia merasa tidak pernah menanda tangani surat tersebut. "Pasti ada yang memalsu tanda tangan saya. Tapi siapa ?" Pikir keras Vira.
"Jika aku tetap menuntut perusahaan ini, darimana aku dapat uang untul biaya itu semua ? Sementara perusahaan mas Frans juga sedang butuh dana banyak untuk diselamatkan." Gumam Vira mengingat kondisi perekonomian keluarganya pasca badai menghamtap rumah tangganya.