Hingga pada akhirnya, pak Setiawan baru tersadar jika karyawannya bernama Vira itu sudah sejak tadi berdiri menunggu dirinya yang sedang makan begitu lahap.
Diperhatikan mulai dari ujung sepatu hingga ujung kerudung Vira oleh pak Setiawan. "Kamu Vira ? Kenalkan saya Setiawan." Menjulurkan tangannya untuk mengajak berjabat tangan
"Saya Vira pak." Vira tak kunjung membalas jawabatan tangan pak Setiawan. Melainkan Vira tidak ingin berjabat tangan dengan yang bukan mahromnya. Apalagi tangan pak setiawan terlihat kotor setelah asik makan berbagai jenis makanan.
Vira kurang nyaman melihat lelaki terlihat elegant tetapi gaya hidupnya yang tidak ber etika seperti yang tampak didepan matanya saat ini. Mau tidak mau, ia harus tetap tenang, dan profosional.
"Silahkan kamu mau pesan apa, pilih sesukamu. Sembari makan kita ngobrol membahas pekerjaan." Tawar pak Setiawan membuat meeting face to face itu agar nyaman untuk dirinya dan Vira.