Jesica meninggalkan rumah Vira dengan raut wajah sedih dan kecewa. Harapannya malam ini semua kebenaran akan terungkap dan ia bisa merebut Frans dari tangan Vira pupus sudah.
Saking sebalnya, ia menyampar-nyampar batu berikil dijalan sambil ngedumal. Melangkah berjalan pulang menuju rumahnya yang berjarak hanya lima rumah dari rumah Vira.
"Sial ! Sial ! Kenapa ini gak adil buat gue sih !" Omel Jesica sembari melempar jauh kerikil ditangannya dan melempar sejauh mungkin untuk melampiaskan rasa kesal dan kecewanya itu.
"Auuuhh !!" Terdengar suara seseorang mengaduh setelah Jesica melemparkan batu kerikil tersebut.
"Waduh, suara siapa itu ?" Jesica bertolah-toleh disekitar kompleks yang sepi. "Atau jangan-jangan batu yang ku lempar tadi mengenai seseorang ? Atau, itu suaraaa….." Jesica mempercepat langkahnya. Ia berjalan dengan sedikit berlari sambil tengok kanan tengok kiri. Yang pada akhirnya ia menabrak seseorang akibat ia tidak melihat jalan.
Bruuukk !!