Bukan karena itu, dan juga bukan yang aku inginkan, tetapi karena itu yang benar-benar ku butuhkan. Aku dorong ke dalam dia, merasa kemaluannya terhadap ku, dan seolah-olah seluruh dunia ku meledak, seolah-olah itu benar. Aku telah salah sepanjang hidup ku, tetapi di sana bersama Adi, semuanya terasa benar. Bukan hanya bagian seks, karena jelas, ini lebih dari sekadar seks.
Kami bergerak melawan satu sama lain, ereksi ku semakin keras setiap detik. Aku menelan erangannya dan tersenyum di bibirnya ketika dia memberiku miliknya. Tubuhnya keras, ciumannya lapar tapi lembut. Dia menarikku lebih erat ke tubuhnya, dan sial, dia merasa baik.
Bola ku menarik ketat sebagai orgasme, membanting ke tubuh ku. Aku tidak bisa menahannya jika aku mau, dan aku tidak melakukannya. Tubuh Adi menegang di bawahku saat dia mengutuk, dan rasanya sangat menyenangkan memiliki efek itu padanya, membuatnya datang untuk membuatnya ikut dengannya.