Gress masih berjalan dengan sisa tenaga yang ia punya, walau bisa di katakan.. jika ia berjalan dengan tidak benar.., Kaki nya bahkan tidak bertapak dengan benar.. membuat arah jalan diri nya.. sempoyongan ke kiri dan kanan.. satu-satu nya sisa tenaga yang ia punya adalah kekuatan kemarahan dan kejengkelan, mata dan pikiran nya hanya pergi ke kamar Dev
" Kau bahkan tidak dapat berjalan dengan benar" lanjut Brav
" Lepaskan aku senior.. , tenang saja…aku akan selamat sampai tujuan sampai misi ku terselesaikan… sampai saat itu.. aku masih dapat berdiri dengan benar" Sesekali tubuh Gress berjalan menyender tembok
Brav tertawa kecil… ia sengaja menyenggol tubuh Gress dengan sedikit tenaga.. membuat Gress berkali-kali tergeser-geser ke kanan.. terus jalan ke kanan.. hingga tubuh nya menempel ke tembok itu
" Kau melebihi orang yang mabuk Gress" Brav menarik tangan Gress untuk duduk di salah satu kursi " Amarah mu mungkin baik-baik saja… tapi tubuh mu tidak.., terutama kaki mu"