#Adam Pov
---
Tak lama setelah benar-benar aku memberanikan diri untuk mem video call nya, aku langsung menelpon dia dengan video call, sesuai tawaran darinya.
Duh anjir aku sibuk banget sekarang untuk merapikan rambutku.
Okay kayaknya udah rapi nih.
(Suara Berdering)
"Hai"
"Hai juga"
Anjir aku malu sendiri, kok dia bisa imut banget sih, gak di video call dan aslinya juga sama imut pake banget.
"Udah sarapan?" Tanyaku
"Hmmm belum sih, ini lagi jalan mau cari sarapan" Ujarnya sambil mengarahkan kamera HP nya di sepanjang jalan.
"Owh okay okay, mau sarapan apa?"
"Hmmm menurut kamu enak nya aku makan apa yah?" Tanyanya sambil kembali lagi mengarahkan HP nya ke wajahnya.
Aku bisa melihatnya dengan jelas, bahwa Riko sekarang sedang bingung melihat ke kanan dan kiri untuk mencari tempat sarapan yang cocok untuknya.
"Hmmm coba arahin ke kamera belakang" Pintaku sambil mencoba meneliti kalau daerah situ enaknya sarapan dimana.
"Okay"
Riko mengganti kamera depan menjadi kamera belakang, dan mengarah kan ke kanan dan ke kiri. Di sepanjang jalan Daun Pandan Hijau Muda memang banyak sekali untuk angkringan-angkringan yang buka dari pagi sampai malam khusus untuk menjual makanan.
"Ah coba in deh Burger Sayang" Saranku padanya pada saat melihat salah satu tempat sarapan yang cocok aku rasa baginya.
"Ahh iya Burger Sayang, iya sih aku belum pernah nyobain makan disini, okay aku sarapan disini aja!" Jawabnya sambil berjalan menuju ke tempat yang aku maksud barusan.
"Mbak Burger Sayang nya satu porsi yah, dan isiannya di tambahin seafood yah mbak!"
"Okay siap Kak" Jawab Waiter yang sedang melayani Riko.
Ujar Riko memesan sarapannya sambil duduk. Aku bisa melihat dengan jelas bahwa dia sedang membenarkan posisi HP nya yang dia taruh di atas meja sekarang.
"Kamu udah sarapan?" Tanya Riko sambil membuka novel yang dia bawa.
"Ah aku belum sarapan juga, mungkin habis ini kalau sudah sampai di pemberitaan baru aku sarapan sama Toni" Jelas ku.
"Ahh okay, btw kalau boleh tahu, Toni ini siapa? Saudara?" Tanya Riko sedikit penasaran.
"Hehe Bukan sih, dia ini lebih ke temen deket aku dari kecil, ya bisa di bilang memang udah kayak saudara sendiri, hehe. Aku juga udah lama sih gak ketemu sama dia, jadi gak paham juga nanti dia seperti apa" Jelas ku sambil bersandar di kursi kereta.
"Silahkan kak"
"Oh iya mbak minumnya susu coklat anget yah!"
Aku hanya bisa diam sambil melihat ekspresi Riko yang aku lihat sekarang di layar HP ku, duh ingin rasanya bisa sarapan bareng bersamanya saat ini.
Sabar Adam, gak lama kok. Cuma jemput Toni gak sampai satu minggu kan, cuma beberapa jam aja kok.
"Hehe kenapa senyum - senyum?" Tanya Riko yang langsung membuyarkan lamunan indahku barusan.
Dengan cepat aku langsung merubah ekspresi menjadi ekspresi yang biasa saja ala Adam.
"Ahh enggak kok, cuma seneng aja bisa lihat kamu sarapan" Jelas ku sambil tersenyum kembali padanya.
Dia membalas senyumku dengan senyuman lebar darinya.
"Nanti lah kan bisa makan bareng lagi hehe!"
"Iya hehe, di lanjutkan gih sarapannya, oh iya ini sebentar lagu juga udah mau nyampe, aku off dulu gak papa yah?" Tanyaku pada Riko memastikan.
"Ahh iya is okay, santai aja kali hehe. Iya hati-hati yah jangan lupa sarapan nanti!" Ujarnya sambil menyodorkan Burger yang ia makan pada layar kaca.
"Hahah iya siap bos! Aku matikan dulu yah bye!"
"Siap, bye"
Aku masih cengar-cengir gak karuan, untung di dalam kereta ini sepi jadi suka-suka heheh.
Aku melihat rute yang berada di atas pintu masuk kereta, dan bisa di bilang bahwa sebentar lagi akan tiba di pemberhentian Anggrek Ungu Muda.
Jadi memang nama-nama tempat disini tuh nyleneh banget, tapi ya mau bagaimana lagi ya namanya kota Pelangi ini salah satu kita yang paling bagus di Indonesia hehe.
Kereta yang tadinya melaju dengan sangat cepat, sekarang mulai melambat karena kereta sudah hampir tiba di pemberhentian.
Aku langsung bangkit berdiri dan bergegas untuk keluar dari kereta.
"Kling"
(Suara pintu terbuka otomatis)
Huhh segarnya udara pagi di Anggrek Ungu Muda, beda sekali dengan tempat pemberhentian di tempatku tadi yang baunya, gak seharum ini.
Aku membuka HP ku dan langsung menelpon Toni.
Sudah berdering, jadi aku rasa dia juga sudah sampai di sini.
Sambil menunggu Toni mengangkat telfon dariku, aku berjalan menuju ke tempat duduk.
"Hei Dam kamu dimana?" Ujarnya secara langsung.
"Aku lagi duduk di kursi tunggu nih, pakai baju longgar warna biru muda. Kamu dimana?" Jelasku padanya sambil menanyakan dimana keberadaan nya.
"Ahh okay okay aku kesana!" Jawab Toni dan langsung mematikan telfon.
Anjir nih anak belum juga aku jawab apa yang dia bilang, tapi malah langsung off.
Aku melihat sekeliling namun masih nihil, alias aku bisa melihat dengan jelas bahwa belum ada kedatangan dari Toni. Namun dia bilang bahwa sudah melihat aku dan tahu posisi ku sekarang, okelah kalau begitu aku putuskan untuk duduk saja menunggu nya.
"Hei Adam!"
Aku terkejut langsung berdiri dari tempat duduku, karena ada orang yang menepuk pundakku dari belakang.
"Wuahh Toni, anjir gimana kabarnya lo!"
Sapa kaget ku menjadi topik utama yang aku ucapkan ketika bertemu dengannya.
"Kabar luar biasa, wah makin cakep aja lo Dam, njir!" Ujar Toni sambil merangkul pundak ku.
Aku melihatnya mengabsen dirinya dari ujung kaki hingga kepalanya.
Gila nih anak makin keren aja, dulu culunnya minta ampun, tapi ketemu kali ini kok Bisa-bisanya dia glowing up gini.
Aku akuin sih, dia memang ganteng & body nya bagus juga.
"Halah biasa aja lah kalau aku mah!" Jawabku sambil mengelus pundaknya.
Aku berjalan menuju ke tempat makan Anggrek Mulia sambil ngobrol santai dengan Toni.
"Btw aku jadi nginep di tempat mu ya Dam!"
"Iya siap Ton, udah aku siapin wkwkw!"
"Mau sarapan apa kita?"
Tambah ku sambil menggeser kursi untuk duduk.
"Hmmm masih ingat gak makanan favorit kita waktu dulu?" Tanya Toni sambil menatap mengintimidasi ku.
Anjir aku coba ingat-ingat dulu kita berdua dulu sukanya makan apa sih, kok gue lupa ya.
Ahhh iya aku ingat.
"Aku hitung sampai tiga yah, kalau masih ingat berarti kamu memang terbaik deh hehe!" Ujar Toni sambil tersenyum kepadaku
"Okay siapa takut hehehe!"
"Okay bersiap ya, satu, dua, tiga!"
"Kriuk Kulit Babi!"
"Kriuk Kulit Babi!"
Sontak kami berdua mengucapkan makanan favorit kami berdua secara bersamaan.
"Wahhh memang Adam yang terbaik lah, the best pokoknya!"
Ujar Toni lega dan senang sambil merangkul lagi pundakku.
"Wah iya pasti dong!" Jawabku
"Mau pesan apa kak?" Tanya Waiters yang sekarang berada di hadapan kami.
"Kriuk Kulit Babi ya Mbak! Dan minumnya Soda aja!" Jawabku sambil melirik ke arah Toni.
Dan dia hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan apa yang aku pesan.
"Baik mohon di tunggu yah kak" Jawabnya sambil meninggalkan kami berdua.
"Ngomong-ngomong lo gimana Dam udah punya cowok?"
Tanya Toni yang langsung membuat ku terkejut akan pertanyaan nya.
"Hah cowok!?"
.
.
.