"Lo 'kan pelakunya?" Rama menundukkan pandangan matanya. Helaan napas panjang, seakan menjadi bukti, bahwa ia benar-benar marah sekarang. Rama tak bisa menatap wajah Angel lagi. Rasanya ia benar-benar tak bisa membendungnya jika terus berkontak mata dengannya. Ini ulah Angel. Sudah jelas! Hanya dia yang melihat Rama dan Nata kemarin. Tak ada yang lain.
"Pelaku? Untuk kasus apa?" Angel menyeringai. Membuat emosi yang ada di dalam diri Rama kian jelas memuncak. "Gue datang bukan untuk mengakui kesalahan yang gak gue perbuat. Jadi minggir sebab gue punya urusan yang lain di ruang bimbingan konseling." Angel mendorong tubuh Rama. Membuat mantan kekasihnya minggir dengan cara yang kasar. Tak peduli, ia membenci Rama sekarang.