"I love you." Kalimat singkat itu menghentikan segala gerak gerik Nata. Ditatapnya Rama yang diam, membisu seakan sedang menunggu respon darinya.
Mau jawab apa? Nata tak tahu. Ini adalah kali pertamanya dia mendapat kalimat seperti itu dengan nada bicara yang begitu. Bahkan, tatapan Rama menyempurnakan semuanya. Ia tulus berkata demikian pada Nata. Jujur saja, Nata tak pernah melihat Rama dengan tatapannya yang begitu hangat.
Namun, naas! Tawa ringan tiba-tiba saja lepas dari celah bibirnya. Sontak itu membuat Rama mengerutkan keningnya. Tak mengerti, sebab tak ada yang lucu di sini. Ia baru saja ingin membangun suasana yang romantis. Berharap Nata akan menjawab lalu memeluknya. Menghangatkan tubuh Rama dari dinginnya malam Kota Jakarta.
"Kenapa ketawa?" tanya Rama padanya. Sedangkan gadis yang ada di depannya masih saja kokoh dengan tawa itu. Seakan hanya sebab kalimat cinta, Nata kehilangan kewarasannya.
"Nata ...."