Hujan berbisik. Gerimis mengguyur kota siang ini. Tak pernah disangka, siapa yang bisa tahu langit akan mengirimkan apa satu jam kemudian, bahkan satu detik yang akan datang sekalipun.
Dia berdiri di emperan toko. Memandang langit yang gelap, seakan tak mau diajak bekerja sama. Padahal Lingga harus segera balik ke restoran ayam lagi. Bodohnya dia sebab tidak membawa jas hujan, meninggalkan itu di dapur restoran. Sekarang mau bagaimana? Memang gerimis, tetapi gerimis yang deras. Kalau mau nekat, dia yang akan basah kuyup nanti. Namun, kalau diam saja, dia juga akan terlambat dan bisa-bisa bosnya marah nanti.
"Ah, sialan. Kenapa pakek hujan segala!" Dia menggerutu. Menyentakkan kakinya beberapa kali. Mencoba untuk mengekspresikan kekesalan hatinya sekarang.