Dania memandang jauh jalanan yang ada di depannya. Mereka duduk di sebuah pos ronda kosong dengan jarak yang sedikit jauh. Yuda sesekali menoleh ke arah gadis yang ada di sisinya, lalu melihat helm hitam yang baru saja diletakkan di sisi Dania. Gadis itu nampak berbeda. Tak lagi berpakaian mahal dan mewah. Tak ada make up yang menyempurnakan kesan 'elegan' di dalam dirinya. Dia bak gadis yang biasa-biasa saja. Sedang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tak seperti yang digadang-gadang oleh orang lain. Katanya, Dania adalah anak orang kaya. Tak perlu bekerja banting tulang dia sudah bisa mendapatkan apa yang dia mau. Tak perlu juga banyak merengek, sekali minta langsung datang saja.
Namun, sekarang Yuda melihat keadaan yang sebaliknya. Dia pontang-panting, begitu kata kasarnya kalau orang memberikan perumpamaan.