Kantor persidangan, wilayah setempat.
Sidang dimulai. Serangkaian proses berjalan begitu baik. Seorang terdakwa duduk di atas kursinya sesuai dengan arahan yang diberikan. Didampingi oleh pengacara yang selalu setia di sisinya dan membela sekuat tenang.
Inilah puncaknya. Nata duduk sebagai saksi untuk memberatkan tuduhan yang diberikan untuk Rama Abiansyah. Gadis itu awalnya hanya duduk dan diam, menjatuhkan pandangan matanya menatap lantai yang ada di bawahnya sekarang. Nata sedang mengambil jeda, berharap kalau hatinya benar-benar mau melakukan ini.
"Saksi, Nona Lanata, apakah Anda siap untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya?" Nata dipanggil untuk datang, matanya mengarah pada pak hakim yang berdiri di depannya.n
Gadis itu manggut-manggut dengan ragu, awalnya dia tak mau. Namun, ini tak banyak merugikan. Toh juga, yang datang dalam persidangan tak banyak. Hanya beberapa orang, termasuk Rama Aksa Megantara.