Hatinya seakan hancur berkeping-keping. Namun, air mata tidak mau jatuh, membasahi pipinya. Hanya saja, dia sedang kacau sekarang. Faishal tidak menunggu jawaban darinya. Dia pergi setelah menyelesaikan kalimatnya. Begitu saja, bahkan tanpa punya kata pamit yang benar. Bahkan dia tak memberi salam perpisahan untuk yang terakhir kalinya. Seakan semuanya sudah dan tuntas. Menyerah begitu saja setelah resmi melepaskan semuanya.
"Kenapa melamun?" tanya seseorang. Dia adalah Yuda. Yang tak seharusnya ada di sini, sekarang. Sepertinya dia dengan sengaja datang, mungkin seseorang menyuruhnya.
Nata menggelengkan kepalanya. Tersenyum miring kemudian. Tak ada yang ingin dia bicarakan. Tak ada yang ingin dia katakan juga, semuanya lebih pantas disimpan di dalam hatinya. Yuda tak perlu tahu keluh kesah yang dimiliki oleh Nata.