"Nata!" Faishal memangilnya dengan tegas. Mencoba untuk membuat gadis itu berhenti. Menarik tangannya, Faishal ingin memulai pembicaraan di antara mereka sekarang.
"Kenapa pergi gitu aja?"
Kondisinya tak memungkinkan. Nata nampaknya marah dengan serius, pergi meninggalkan meja belajar mereka. Tak melanjutkan pembahasan. Semuanya kacau balau. Bahkan mereka pergi meninggalkan Amira yang diam, tak mengerti dengan keadaan di antara mereka. Dia hanya menjadi tokoh bisu tadi. Toh juga, dia bingung harus meredam amarah siapa dulu.
"Kenapa pergi gitu aja? Tanpa ngomong apapun," ucapnya kembali mengulang. Dia menatap Nata yang baru saja menoleh padanya. Sekilas pandang, gadis itu kembali memalingkan wajahnya.
"Karena Rama? Karena aku membentak ke arah dia? Meninggikan nada bicara untuk dia?" Faishal mencoba menebak. Apa kiranya yang membuat Nata begini. Sebelumnya gadis itu tak pernah bersikap dingin, marah dan merajuk bukan cara Nata menjalin hubungan dengan dia.