Nata punya satu tujuan yang pasti. Sebuah gundukan makam dikunjungi olehnya saat ini. Tanpa sebab, dia hanya ingin datang saja. Belum genap satu tahun kematian Shanza, dia rasa semuanya sudah berlalu cukup lama. Dalam waktu yang dirasa lama itu, Nata merindukan sosok gadis yang ceria seperti dia. Baru saja memulai hubungan yang dekat, Shanza sudah pergi jauh meninggalkan dirinya. Tak pernah kembali, ini bukan masalah jarak ruang dan waktu. Namun, alam yang berbeda.
Kenangannya bersama gadis ini cukup baik, ditinggalkan pergi oleh teman sebaya bukanlah hal yang mudah. Banyak yang disesali oleh Nata hingga saat ini. Seharusnya dia datang waktu itu. Mendengarkan apa yang ingin Shaza katakan. Namun, Alby benar, sekuat apapun dia menyesal. Tak akan ada gunanya. Semuanya sudah menjadi bubur. Dia tidak akan bisa kembali lagi. Merelakan adalah hal yang paling wajar dan paling baik untuk dilakukan sekarang sekarang ini.
Tak harapan selain dia tenang di sisi-Nya.
