"Kamu benar-benar melakukan itu?" Lingga menyela di sela-sela langkah kaki keduanya. Sesekali dia menoleh, menatap Amanda yang masih diam, membisu sejak dia menyelematkan gadis itu dari teman-temannya tadi. Amanda pun masih enggan untuk membuka suaranya.
Lingga tak mau membuat keributan dalam bentuk apapun. Jadi dia berpikir untuk membukam mulut mereka dengan uang jajan yang cukup, tentu saja dengan ancaman yang berlaku. Katanya, Lingga akan melaporkan mereka jika terus berada di sini. Ancaman itulah yan membuat mereka pergi tentu saja dengan umpatan-umpatan yang datang menyelingi. Tak rela jika pembulian yang dilakukan berhenti sampai di sana.
"Aku sedang berbicara sama kamu. Kenapa diam saja?" tanya Lingga lagi. "Kamu beberapa hari gak masuk kerja. Katanya latihan ujian? Jadi ini yang terjadi?"
