"Kamu masih marah padaku?" tanya Nata di sela langkah kakinya.
Faishal menoleh pada gadis itu. Sejenak tidak ada yang berbicara di antara keduanya. Sama-sama diam, memahami keadaan yang ada. Sebelum akhirnya Faishal membuka mulutnya. "Kenapa harus marah? Aku tidak marah sama sekali." Pemuda itu mencoba untuk mengingat kejadian sebelum ini. "Kapan aku marah?" tanyanya pada Nata. Sedangkan gadis yang ada di sisinya hanya tersenyum tipis. Menundukkan pandangan matanya sejenak. Kemudian kembali menatap jalanan yang ada di depannya.
"Baiklah, aku yang salah menduga." Nata mengalah. Tak mau memulai perdebatan dengannya. Melupakan semua yang sudah terjadi. Toh juga, semuanya sudah berlalu. Biarkan semuanya kembali pada kondisi yang normal.
"Jangan bertanya seperti tadi lagi." Nata membuka celah bibirnya. Tak menatap Faishal. Gadis itu meneruskan kalimatnya. "Tentang pertanyaan bahwa Rama mungkin saja kembali padaku suatu saat nanti."