"Nata, kamu mencintai Faishal?" tanyanya. Kalimat itu membuat Nata diam sembari menatapnya dengan heran. Tak menyangka jika dia akan bertanya seperti ini, sekarang. Di tempat yang tak bisa dikatakan sepi dan privasi. Banyak orang yang berlalu lalang di sini.
"Kenapa kamu tanya begitu?" Nata akhirnya membuka mulut. Nata melihat wajah cemas terlukis jelas di dalam ekspresi milik Dania. Dia sedang mengkhawatirkan sesuatu rupanya. "Aku jadi pacar dia dan seharusnya kamu tidak perlu bertanya dengan kalimat begitu. Sudah jelas jawabannya bukan?"
Dania diam sejenak, menatap sepasang mata Nata yang terlihat begitu serius. Dia sedikit punya ketakutan luar biasa sekarang.
Tawa Dania seakan menjadi pengobat. Nata bernafas lega selepas melihat Dania terkekeh. Meksipun itu adalah kesan yang aneh.