Rama membukakan pintu rumah, tak menyangka kalau Alby akan datang pagi ini. Dia sangka kalau menjadi anak kuliah akan jauh lebih sibuk dari biasanya. Namun, dirinya salah, Alby punya banyak waktu untuk bermain, bahkan sebelum jam kuliahnya datang pagi ini.
Tanpa disuruh, tanpa basa-basi dengan kalimat ini itu, Alby duduk di atas sofa. Menatap ke arah Rama yang terkesan tak acuh dengan kedatangannya. Toh juga, Alby pernah tinggal di dalam rumah ini. Rama tidak perlu menunjukkan di mana dapur, kulkas berada, atau kamar mandi jika ia ingin mencuci kaki dan tangannya sebab terkena debu kotoran dari luar sana. Rama yakin tiga bulan berlalu tidak membuat Alby kehilangan semua ingatannya tentang bagian rumah ini. Jadi Rama tak perlu repot-repot untuk menjamu nya sebagai tamu hanya agar terlihat seperti tuan rumah yang baik. Mereka sudah saling mengenal lebih dari itu.
