Senja datang. Awan jingga menggantung di atas cakrawala, semburatnya indah menghias sore yang tak mendung. Dia tak memutuskan untuk pulang ke rumahnya, ada tempat yang ingin didatangi oleh Nata. Sebuah kebodohan yang tak pernah usai, dia mampir di depan rumah Alby, katanya ini adalah alamat tempat tinggalnya yang baru. Kali pertama, Nata tak pernah ke sini semenjak teman lamanya itu pulang ke Jakarta meksipun sejak pertemuan mereka kala itu Alby sudah meninggalkan alamat rumah untuk Nata barang kali dia mau datang berkunjung.
Benar saja, Nata datang sore ini. Membawa dua kantung plastik berukuran sedang untuk diberikan pada Alby.
Dia mengetuk pintu, gerbang di depan sana dibuka dengan lebar, maka seharusnya Alby ada di dalam rumah. Juga, motornya di parkir di sisi halaman. Dia sudah pulang.